Tachometeradalah sebuah alat pengujian yang didesain untuk mengukur kecepatan rotasi dari sebuah objek. Kegunaan/Fungsi : Kegunaan tachometer atau juga dikenal dengan RPM digunakan untuk mengukur putaran mesin khususnya jumlah putaran yang dilakukan oleh sebuah poros dalam satu satuan waktu dan biasanya dipakai pada peralatan kendaraan bermotor. Cara Menggunakan/Mengukur : a.Tekan tombol
- Takometer merupakan sebuah alat yang difungsikan untuk mengetahui putaran mesin pada motor atau mobil. Terdapat dua macam takometer, yaitu analog dan digital. Untuk penggunaan dan cara pemasangan keduanya pun sama dan begini cara pemasangannya Sob. Terdapat 5 kabel pada takometer variasi, 2 kabel hitam, 2 kabel merah dan 1 kabel hijau. BACA JUGA Yuk Simak, Sebenarnya Apa Sih yang Dimaksud dengan Teknologi Supercharger Itu? Cara penyambungannya adalah kabel merah jadikan satu, sambungkan pada output kunci kontak. Kabel hitam jadikan satu, sambungkan pada ground/negatif aki. Tinggal sisanya kabel berwarna hijau disambungkan pada input positif koil dan pastikan sambungannya kuat. Hidupkan kendaraan dan lihatlah takometer variasi anda sudah berfungsi. Semoga bermanfaat, selamat mencoba.
Makalahilmiah yang berjudul " PERAWATAN DAN PERBAIKAN PADA TACHOMETER LASER" bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan dan merawat tachometer laser agar dapat berfungsi dengan baik dalam waktu yang lama. tempatnya yaitu digunakan pada motor berkecepatan melebihi D.Pengoperasian Baca Data kemampuan alat ukur Bila Anda ingin
Jika Anda seorang penggemar motor, Anda pasti tahu betapa pentingnya menjaga kinerja mesin motor agar tetap optimal. Salah satu alat yang dapat membantu Anda memantau kinerja mesin adalah tachometer. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara menggunakan tachometer pada motor. Apa Itu Tachometer? Source Tachometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan putaran mesin. Pada motor, tachometer digunakan untuk memantau kecepatan putaran mesin dalam satuan RPM revolutions per minute. Dengan menggunakan tachometer, Anda dapat memastikan bahwa mesin beroperasi pada kecepatan yang diinginkan dan mencegah kerusakan yang disebabkan oleh kinerja mesin yang buruk. Jenis Tachometer Source Terdapat dua jenis tachometer yang biasa digunakan pada motor, yaitu tachometer analog dan tachometer digital. Tachometer analog menggunakan jarum untuk menunjukkan kecepatan putaran mesin, sedangkan tachometer digital menampilkan angka kecepatan putaran mesin pada layar. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada preferensi Anda. Source Untuk menggunakan tachometer pada motor, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut Pastikan tachometer terpasang dengan benar pada motor. Tachometer biasanya terpasang pada bagian atas dashboard motor. Nyalakan mesin motor dan biarkan mesin berjalan selama beberapa menit. Pilih mode tachometer yang sesuai dengan jenis tachometer yang Anda gunakan. Jika menggunakan tachometer analog, pastikan jarum tachometer berada pada posisi nol. Jika menggunakan tachometer digital, pastikan layar tachometer menampilkan angka nol. Tekan tombol reset pada tachometer untuk mengatur tachometer ke mode pengukuran kecepatan putaran mesin. Percepat mesin motor hingga mencapai putaran maksimum yang diizinkan oleh produsen motor. Putaran maksimum biasanya tertera dalam buku manual motor atau pada stiker yang terdapat pada bagian mesin motor. Baca angka kecepatan putaran mesin yang ditampilkan pada tachometer. Pastikan angka tersebut sesuai dengan putaran maksimum yang diizinkan oleh produsen motor. Kesimpulan Source Menggunakan tachometer pada motor sangat penting untuk memastikan kinerja mesin tetap optimal. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat dengan mudah menggunakan tachometer pada motor Anda. Selalu periksa kinerja mesin secara rutin untuk mencegah kerusakan yang tidak diinginkan. Related video of Cara Menggunakan Tachometer Pada Motor
Salahsatu parameter yang paling sering di monitor pada sebuah mesin adalah RPM (Rotation Per Minute), yaitu jumlah putaran yang terjadi dalam satu menit, misal pada elektro motor, pompa, mixer dll. Ada bermacam cara untuk mengukur kecepatan putar suatu system secara continue, misalnya dengan magnetic pick-up atau tachogenerator dan yang paling
A good and feasible centrifuge is needed in the world of health, therefore a digital tachometer is needed to calibrate a centrifuge. Digital tachometer is a measuring instrument used to measure the rotation speed of a motor. This tachometer will be tested to function by being compared to using Digital Laser Photo Tachometer. This tachometer will display the number of rotations per minute of a motor according to the speed setting on the centrifuge using the output of this E18-D80NK sensor which will later be processed by the Arduino Nano. As for this feature charger and data storage mode, so that user can save the data of measurement results on SD Card, and beside that user can also be a way of charging when after usage or before usage. At testing the tool used point settings 1000, 2000, 3000, 4000, 5000, and 12000 RPM. Based on the measurement results of centrifuge using tachometer module and comparison tachometer have average percentage of error varying at each setting point. The smallest error at the setting Point 3000 RPM, while the largest error at the setting point 1000 RPM. The Tacometer error value on this Centrifuge measurement is still within the tolerance limit of ± 10%Figures - available via license CC BYContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 6 Imam Tri Harsoyo, Andi Kurniawan Nugroho, Nuriman RANCANG BANGUN TACHOMETER DIGITAL BERBASIS ARDUINO DILENGKAPI CHARGING DAN MODE PENYIMPAN DATA RANCANG BANGUN TACHOMETER DIGITAL BERBASIS ARDUINO DILENGKAPI CHARGING DAN MODE PENYIMPAN DATA Imam Tri Harsoyo1, Andi Kurniawan Nugroho2, dan Nuriman3 1,3 Jurusan Teknik Elektro Medik, Akademi Teknik Elektro Medik Semarang Jln. Kol. Warsito Soegiarto Km 2,5 Semarang. 2 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Semarang Jln. Soekarno Hatta, Tlogosari Kulon, Kota Semarang e-mail imamtriharsoyo andikn mantakupaz ABSTRACT A good and feasible centrifuge is needed in the world of health, therefore a digital tachometer is needed to calibrate a centrifuge. Digital tachometer is a measuring instrument used to measure the rotation speed of a motor. This tachometer will be tested to function by being compared to using Digital Laser Photo Tachometer. This tachometer will display the number of rotations per minute of a motor according to the speed setting on the centrifuge using the output of this E18-D80NK sensor which will later be processed by the Arduino Nano. As for this feature charger and data storage mode, so that user can save the data of measurement results on SD Card, and beside that user can also be a way of charging when after usage or before usage. At testing the tool used point settings 1000, 2000, 3000, 4000, 5000, and 12000 RPM. Based on the measurement results of centrifuge using tachometer module and comparison tachometer have average percentage of error varying at each setting point. The smallest error at the setting Point 3000 RPM, while the largest error at the setting point 1000 RPM. The Tacometer error value on this Centrifuge measurement is still within the tolerance limit of ± 10%. Keywords Arduino Nano, E18-D80NK Sensor, LCD, RPM, Tachometer. ABSTRAK Centrifuge yang baik dan laik pakai sangat dibutuhkan dalam dunia kesehatan, oleh karena itu dibutuhkan tachometer digital untuk mengkalibrasi centrifuge. Tachometer digital merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kecepatan perputaran suatu motor. Tachometer ini akan diuji fungsi dengan dibandingankan menggunakan Digital Laser Photo Ta-chometer. Tachometer ini akan menampilkan jumlah rotasi per menit suatu motor sesuai dengan setting kecepatan pada cen-trifuge menggunakan output dari sensor E18-D80NK ini yang nantinya akan diproses oleh arduino nano. Adapun ini memiliki fitur charger dan mode penyimpanan data, sehingga user dapat menyimpan data hasil pengukuran pada SD Card, dan disamping itu user juga dapat melaukan pengisian daya apabila setelah pemakaian maupun sebelum pemakaian. Pada pen-gujian alat digunakan titik setting 1000, 2000, 3000, 4000, 5000, dan 12000 RPM. Berdasarkan hasil pengukuran dari cen-trifuge yang menggunakan tachometer modul dan tachometer pembanding memiliki rata -rata presentase error yang berbeda-beda pada setiap titik setting. Error terkecil 0,8% pada titik setting 3000 RPM, sedangkan error terbesar 4,9% pada titik setting 1000 RPM. Nilai error Tacometer pada pengukuran Centrifuge ini masih di dalam batas toleransi yaitu ±10%. Kata Kunci Arduino Nano, Sensor E18-D80NK, LCD, RPM, Tachometer. I. PENDAHULUAN lat kesehatan merupakan suatu penunjang medis juga merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam menyeleng-garakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Permenkes Nomor 54 Tahun 2015 pasal 4 menyatakan bahwa setiap alat kesehatan yang digunakan di fasilitas kesehatan lainya harus dilakukan uji dan/ atau kalibrasi secara berkala oleh Balai Pen-gujian Fasilitas Kesehatan atau Institusi Pengujian Fasilitas Kesehatan [4]. Salah satu alat yang wajib dilakukan kalibrasi adalah Centrifuge. Centrifuge merupakan alat yang memiliki peranan yang penting di laboratorium. Alat centrifuge ini diperlukan dalam tahap separasi yaitu tahap pemisa-han antara fase cairan dan padatan yang memanfaatkan gaya sentrifugal dengan kecepatan rotasi dan dalam jangka waktu tertentu [5]. Oleh karena itu diperlukan Centrifuge yang baik dan laik pakai untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan cara dikalibrasi menggunakan Tachometer digital. Umumnya Tachometer digital yang digunakan untuk melakukan kalibrasi Centrifuge itu memakai Tachome-ter digital yang menggunakan laser, karena penggunaan laser memiliki keunggulan jaungkauan jarak dan tingkat keakurasian yang tinggi. Penelitian tentang tachometer non-contact berbasis arduino telah dilakukan untuk mengukur kecepatan suatu motor yang ada pada Centrifuge. Alat ini menam-pilkan jumlah rotasi permenit suatu motor sesuai dengan setting kecepatanya. Tachometer menggunakan laser, microcontroller ATMEGA 328 dan display untuk tampilan kecepatan [7]. Penelitian selanjutnya juga pernah dilakukan dengan merancang tachometer ber-basis mikrokontroler dan dilengkapi dengan mode pen-gukuran RPM dan jarak. Tachometer dirancang eLEKTRIKAL, Vol. 11 Tahun 2019; hal 6-11 7 menggunakan phototransistor, mikrokontroler ATMEGA 8 dan LCD karakter [1]. Penelitian selanjut-nya tentang alat kalibrasi centrifuge non-contact ber-basis microcontroller ATMEGA 8, phototransistor. Ta-chometer juga dilengkapi dengan mode penyimpanan untuk mempermudah user dalam melakukan kalibrasi pada centrifuge dan memudahkan user untuk mengolah data [8]. Berdasarkan dari penelitian sebelumnya penulis ter-tarik untuk membuat Tachometer Digital Berbasis Ar-duino Nano dengan penggunaan sensor E18-D80NK yang lebih efisien harganya jika dibandingkan dengan penggunaan modul sensor laser sebagai pendeteksi gerak rotasi pada centrifuge. Selain itu, penulis juga memberikan fitur charging untuk alat tachometer ini ka-rena kebanyakan alat tachometer tidak bisa dilakukan charging. OLED display juga digunakan pada penelitian ini sebagai tampian kecepatan putaran dan penyim-panan data untuk mempermudah user. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membuat rangkaian tachome-ter digital berbasis arduino nano yang dilengkapi charging dan mode penyimpan data serta melakukan uji fungsi tachometer digital tersebut. Alat Tachometer itu sendiri merupakan alat pen-gujian yang dirancang untuk mengukur kecepatan rotasi dari sebuah objek, seperti alat pengukur dalam sebuah mobil yang mengukur putaran per menit RPM dari po-ros engkol mesin [9]. Alat Tachometer menunjukan RPM mesin dengan mengukur rotasi poros mesin perangkat yang menyerupai generator listrik yang bervariasi sesuai dengan kecepatan putaran mesin. Arus listrik yang dihasilkan ini kemudian di konversikan da-lam RPM [10]. Salah satu contoh penggunaan Tachometer adalah pada pengukuran kecepatan rotasi pada alat laborato-rium seperti Centrifuge, jenis Tachometer yang digunakan adalah Tachometer laser seperti pada gambar 1. Gambar 1. Tachometer laser introduction for dt-2234C+ Digital Ta-chometer. 2015 Tachometer ini memungkinan untuk pengukuran dari jarak jauh di mana alat Tachometer Laser ini bekerja dengan sensor cahaya yang sangat sensitip dengan elemen berputar. Unsur berputar akan memiliki satu tempat reflektif dan rpm meter ini mengukur ting-kat dimana berkas cahaya dipantulkan kembali [2]. Penggunaan tachometer yang baik dan benar adalah sebagai berikut 1. Gunakan tanda reflektif pada objek yang akan diukur 2. Tekan tombol pengukur dan sejajarkan berkas cahaya tampak dengan target 3. Verifikasi indikator monitor muncul di LCD jika target sejajar dengan cahaya sekitar 1 atau 2 detik 4. Lepaskan tombol pengukuran ketika pem-bacaan RPM stabil di LCD [11]. Gambar 2. Cara kerja Tachometer user’s guide extech instrument com-pany. 2011 Pada penelitian ini menggunakan Infrared Proximity Sensor. Sensor Infrared Proximity merupakan sensor yang dapat merasakan keberadaan suatu benda tanpa menyentuh benda tersebut yaitu dengan menggunakan infrared. Sensor ini hanya dapat mendeteksi apakah ada benda yang menghalangi atau tidak ada, sensor tidak dapat mengetahui jarak ke benda tersebut. Transmiter dan receiver yang ada di dalam sensor tersebut menghadap kearah yang sama, dimana receiver akan menerima pantulan sinar infrared dari transmitter [3]. Gambar 3. Infrared Proximity Sensor E18-D80NKA. Gunawan. 2016 Spesifikasi Infrared Proximity Sensor sebagai berikut  Jarak deteksi 3cm – 80cm.  Sudut Deteksi 150 atau kurang  Tegangan 5 V DC.  Waktu Respon < 2 ms  Arus beban maks 100mA.  Diameter 18mm, panjang 45mm.  Bekerja pada temperature -25 -70 °C  Merah +5 V, Kuning Sinyal, Hitam GND 8 Imam Tri Harsoyo, Andi Kurniawan Nugroho, Nuriman RANCANG BANGUN TACHOMETER DIGITAL BERBASIS ARDUINO DILENGKAPI CHARGING DAN MODE PENYIMPAN DATA Pada penelitian ini menggunakan Charging Module TP4056. Modul charging ini cocok digunakan untuk 1 buah baterai dengan keluaran V, dan 1 Ah Ampere per Hour atau lebih tinggi, seperti baterai tipe 16550 yang tidak mempunyai sirkuit proteksi didalamnya. Berdasarkan charging IC TP4056 dan, DW01 battery protection, modul ini dapat menyediakan arus 1 Am-pere, dan juga proteksi tegangan baterai, yang jika te-gangan baterai turun dibawah V, IC battery protec-tion akan langsung memindahkan beban dari baterai, agar mencegah baterai mempunyai tegangan yang ter-lalu rendah, dan juga ada proteksi over voltage baterai [4]. Gambar 4. Module Charging TP4056 I. Hamddin. 2018 II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Akademi Teknik Elektro Medik Semarang. Adapun prinsip kerja keseluruhan dari alat tachometer dapat dilihat pada blok diagram rangkaian tachometer. Blok diagram rangkaian tachometer dapat ditunjukkan pada gambar 5. Gambar 5. Blok Diagram Tachometer Supply Tegangan akan memberikan tegangan ke Ar-duino Nano. Ketika arduino nano mendapatkan supply tegangan dari rangkaian supply tegangan maka arduino nano akan memberikan tegangan 5V ke semua rangkaian yang terhubung pada arduino. Rangkaian ar-duino nano sendiri berfungsi sebagai pengontrol seluruh rangkaian termasuk mengolah input-an untuk ditampil-kan di LCD sebagai output. Sensor akan mulai melakukan perhitungan RPM disaat Push Button di tekan. Disaat sensor aktif, sensor akan memancarkan si-nar infrared transmitter pada bidang reflective yang kemudian di terima oleh fototransistor receiver. Rangkaian display disini berfungsi sebagai output. Se-dangkan Push Button sendiri berfungsi untuk menjalan-kan pengukuran. Adapun wiring diagram kese-luruhan alat dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Wiring Diagram Alat. Dalam wiring diagram diatas terdiri dari beberapa rangkaian diantaranya Rangkaian supply tegangan, Rangkaian LCD, Rangkaian modul Penyimpan Data, Rangkaian Arduino Nano, dan Rangkaian Sensor. 1. Rangkaian Supply Tegangan Alat tachometer yang dibuat menggunakan supply te-gangan baterai 3,4 V yang dihubungkan ke modul power bank untuk dapat di charger sewaktu-waktu yang langsung tersambung dengan Switching ON/OFF kemudian masuk ke rangkaian modul step-up untuk menaikan tegangan ke 5 V DC ke arduino nano. Gambar 7. Rangkaian Supply Tegangan. 2. Rangkaian Sensor Penulis menggunakan sensor E18-D80NK yang di-mana untuk pembacaanya ketika sinar infrared mengenai bidang reflektif yang tidak berwarna hitam maka indikator led akan menyala, sedangkan ketika in-frared mengenai bidang reflektif yang berwana hitam maka indikator led tidak menyala. Gambar 8. Rangkaian Sensor eLEKTRIKAL, Vol. 11 Tahun 2019; hal 6-11 9 3. Rangkaian Arduino Nano, Push Button, dan LCD Penulis menggunakan Arduino Nano sebegai pen-gontrol rangkaian, adapun penggunaan Push Button se-bagai tombol untuk mengaktifkan pengukuran RPM, se-dangkan untuk menampilkan pengukuran penulis menggunakan LCD OLED. Gambar 9. Rangkaian Arduino Nano, Push Button, dan LCD 4. Rangkaian Penyimpanan Data Prinsip kerja dari modul penyimpanan data dari alat yang dibuat penulis adalah ketika tombol pengukuran dilepas maka data otomatis tersimpan, adapun gambar rangkaian penyimpanan data seperti gambar dibawah ini. Gambar 10. Rangkaian Penyimpanan Data 5. Perangkat Lunak Perangkat lunak merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk memproses suatu data atau suatu ap-likasi yang digunakan untuk memprogram suatu perangkat keras. Perangkat lunak yang digunakan penu-lis adalah Bascom AVR untuk menghubungkan pro-gram dengan Arduino Nano. Program yang dibuat akan menjadi suatu instruksi yang akan terus dijalankan ketika Arduino nano diaktifkan. Flowchart Software Gambar 11. Flowchart Software Langkah pertama mengkondisikan semua rangkaian yang akan diprogram, kemudian proses inisialisasi un-tuk mengkondisikan semua rangkaian terhubung dengan port yang direncanakan pada Arduino Nano. Setelah itu tekan push button maka alat akan menghi-tung RPM. Apabila ingin menyimpan data maka tekan push button sekali lagi maka data akan tersimpan, proses selesai. Desain Alat Gambar 12. Desain Alat 10 Imam Tri Harsoyo, Andi Kurniawan Nugroho, Nuriman RANCANG BANGUN TACHOMETER DIGITAL BERBASIS ARDUINO DILENGKAPI CHARGING DAN MODE PENYIMPAN DATA Keterangan Tampak depan 1. LCD 2. Push Button 3. Switch ON/OFF Tampak samping kiri 4. Sensor Tampak samping kanan 5. Penyimpanan data Tampak atas 6. Tempat pengisian daya III. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Hasil Pengukuran TP1 Tegangan yang diperlukam oleh alat adalah sebesar 5 V DC. Pengukuran tegangan dilakukan menggunakan alat ukur Heles multitester. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 kali dengan selisih tiap penguku-ran selama 1 menit. Hasil pengukuranya dapat dilihat pada table I Tabel I Pengukuran Supply Tegangan Hasil Pengukuran 5 V DC Jadi hasil pengukuran pada tabel keluaran dari Supply Tegangan yang dibuat sesuai dengan perencanaan yang dimana keluaranya dari tegangan awal 3,4 V DC. Pada hasil titik pengukuran yaitu pada tegangan 5 V DC dan pengkuran dilakukan sebanyak 5 kali dengan selisih waktu 1 menit didapatkan hasil TP1 yaitu 5,17 V DC. Analisa Hasil Pengukuran TP2 Pengujian alat dilakukan langsung dengan Centri-fuge. Pengujian alat dilakukan dengan cara mem-bandingkan hasil antara pengkalibrasian Centrifuge menggunakan Digital Laser Photo Tachometer dengan pengkalibrasian Centrifuge menggunakan Rancang Bangun Tachometer Digital Berbasis Arduino Nano. Perbandingan dilakukan secara bersamaan antara alat Rancang Bangun Tachometer Digital Berbasis Arduino Nano dengan Digital Laser Photo Tachometer. Per-bandingan dilakukan sebanyak 6 kali pada skala alat ukur. Hasil perbandinganya dapat dilihat pada tabel II. Tabel II Perbandingan antara alat ukur pembanding dengan Rancang modul pada alat Centrifuge P = Pembanding, M = Modul Tabel III Hasil Persentase kesalahan perbandingan antara perbanding dan modul Hasil Presentase Kesalahan RPM Jadi hasil analisa data Tabel III hasil pengukuran TP2 didapat hasil presentase kesalahanya pada titik setting 1000 RPM sebesar 4,9%, pada titik setting 2000 RPM sebesar 1,5%, pada titik setting 3000 RPM sebesar 0,8%, dan pada titik setting 5000 RPM sebesar 0,9%. Dari hasil pengukuran pada Centrifuge 5000 RPM didapatkan error terbesar antara pembanding dengan modul pada titik setting 1000 RPM dan error terkecil pada titik setting 3000 RPM, sedangkan pada hasil pen-gukuran pada Centrifuge 12000 RPM didapatkan error 1,2%. IV. KESIMPULAN Setelah menyelesaikan pembuatan Tachometer Digi-tal Berbasis Arduino Nano, mulai dari pengamatan dilapangan, studi pustaka, perencanaan, percobaan, pendataan dan analisa data, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut 1. Untuk membuat Rancang Bangun Tachometer Digital Berbasis Arduino Nano dibutuhkan eLEKTRIKAL, Vol. 11 Tahun 2019; hal 6-11 11 Sensor E18-D80NK, Arduino Nano sebagai pengontrol system kerja alat dan LCD Oled se-bagai penampil hasil, dengan tambahan penyimpanan data dan fitur charger, kemudian board Arduino Nano akan dikonfigurasikan menggunakan aplikasi Arduino, setelah itu pro-gram dari aplikasi Arduino akan di input-kan ke Arduino Nano untuk mengontrol seluruh rangkaian yang terhubung pada board Arduino Nano. 2. Tachometer Digital Berbasis Arduino Nano dapat membaca perputaran rotasi motor dari centrifuge menggunakan sensor E18-D80NK. Berdasarkan hasil pengukuran dari centrifuge yang menggunakan tachometer modul dan ta-chometer pembanding memiliki rata -rata presentase error yang berbeda-beda pada setiap titik setting. Error terkecil 0,8% pada titik set-ting 3000 RPM, sedangkan error terbesar 4,9% pada titik setting 1000 RPM. Nilai error Ta-cometer pada pengukuran Centrifuge ini masih di dalam batas toleransi yaitu ±10%. DAFTAR PUSTAKA [1] Adillah, R. 2017. Tachometer Berbasis Mikro-kontroler Dilengkapi dengan Mode Pengukuran RPM dan KM. Surabaya. [2] Cheng, C. H., Schmitz, T. L., & Scott Duncan, G. 2007. Rotating tool point frequency response pre-diction using RCSA. Machining Science and Tech-nology, 113, 433-446. [3] Gunawan, A. 2016. Algoritma Pendeteksian Obsta-cle dan Furniture Menggunakan Metode E Triangu-lasi dan Scanning Pada Robot Berkaki Enam yang Diterapkan pada Kontes Robot Pemadam Api Ido-nesia. Salatiga. [4] Hamiddin, I. 2018. SAKLAR OTOMATIS SISTEM KONTROL TERPADU MENGGUNAKAN ARDUINO NANO. Yogya-karta. [5] Ismail, R. 2015. Centrifuge Alat Separasi Pada Sampel Fase Suspensi Dalam Kegiatan Praktikum Dan Penelitian. Bogor. [6] Menteri Kesehatan Republik Indonsia. 2015. Pera-turan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No-mor 54 Tahun 2015 Tentang Pengujian dan Kali-brasi Alat Kesehatan. Jakarta. [7] Nikmah, S, M. 2016. Tachometer Non Contact Ber-basis Arduino. Surabaya. [8] Pratama, A, R. 2017. Alat Kalibrasi Centrifuge Non Contact Berbasis Microcontroller Atmega 8. Yog-yakarta. [9] Rana, M. M., Sahabuddin, M., & Mondol, S. 2016. Design and Implementation of a Digital Tachome-ter. memory, 2, 3. [10] Restivo, M. T., de Almeida, F. G., Chouzal, M. D. F., Mendes, J. G., & Lopes, A. M. 2011. Handbook of laboratory measurements and instrumentation. International Frequency Sensor Association. [11] User’s Guide Extech Instruments Company. 2011. Model RPM 10 Laser Photo/ Contact Tachometer with IR Thermometer. Boston. ... Blower Arduino banyak digunakan dalam berbagai macam perangkat IoT, seperti dalam pembuatan sistem pemantauan suhu dan kelembaban nirkabel [5] , pembuatan rancang bangun tachometer digital [6] , disain tachometer kontak dan non kontak [7] , pemantuan kadar gas berbahaya pada kandang ayam [8] , serta beberapa penelitian lain. ...... Pada penelitian dengan judul System of wireless temperature and humidity monitoring based on Arduino Uno platform, digunakan mikrokontroler Arduino Uno sebagai modul kontrol utama [5] . Sedangkan pada penelitian dengan judul Rancang Bangun Tachometer Digital Berbasis Arduino Dilengkapi Charging Dan Mode Penyimpan Data, digunakan Arduino Nano sebagai pengontrol rangkaian [6] . Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika 306 ...... bidang reflektif yang berwarna hitam maka indikator led tidak menyala. Dalam penelitian ini, sensor dapat membaca perputaran rotasi motor dari centrifuge[6] .Data blower yang didapatkan dari pembacaan sensor harus dikirimkan kepada penjaga kandang. Pengiriman data dari Arduino menggunakan jaringan nirkabel dengan modul NRF24L01. ...Mega PranataSebagian kandang ayam semi closed-house menggunakan mesin diesel sebagai tenaga penggerak blower. Terjadi permasalahan dimana blower berhenti namun mesin diesel masih dalam keadaan menyala. Penjaga kandang mengira blower masih berputar, namun ternyata blower mati. Blower yang mati menyebabkan suhu kandang menjadi tinggi. Permasalahan tersebut menyebabkan kematian hingga 1500 ekor ayam. Sensor E18-D80NK digunakan sebagia pemantua kondisi blower. Data diolah oleh Arduino dan dikirimkan melalui jaringan nirkabel dengan modul NRF24L01. Kondisi blower dalam kandang diterima di ruang penjaga dan dipantau oleh penjaga kandang. Dari hasil pembuatan sistem, sistem dapat mengirimkan informasi tentang keadaan blower dengan tepat. Kondisi blower dapat terpantau dan apabila tiba – tiba blower berhenti, penjaga akan segera mengetahui kondisi tersebut. Dengan terpantaunya kondisi blower, maka kondisi lingkungan kandang lebih terkontrol. Untuk perbaikan sistem selanjutnya, bisa dibuat pengaman sensor untuk melindungi sensor dari debu.... From the data presented, the error from the system sensor readings is obtained with the smallest value of 0% and the largest error of 4%. This proves that the sensor readings on this system are still within tolerance limits [5]. WSN TESTING FIGURE 9. WSN testing WSN testing as shown in Figure 9. with sensor nodes with several conditions and the gateway will display the data sent by the sensor nodes. ...Wildan Hifzy FaruqyOne thing that must be considered in vannamei shrimp cultivation is water quality. The quality of this water must be checked periodically because it will affect the survival of the shrimp. The parameters that affect the water quality of vannamei shrimp ponds are acidity pH, Dissolved Oxygen DO, Salinity TDS, water temperature, water level, and water turbidity. The data can be transmitted wirelessly, and sensors can be spread throughout the pond with different types of sensors at each node. The sensor node will send the readings from each Sensor installed to the gateway and then sent and processed on the server. It is easier for pond owners to access sensor data because vannamei shrimp are sensitive to changes in water quality, so responses can be made when the water quality data for vannamei shrimp ponds changes. A WSN tool with plug-and-play sensors was developed to overcome this problem. The WSN tool consists of the integration of sensors for acidity pH, Dissolved Oxygen DO, Salinity TDS, water temperature, water level, and water turbidity Turbidity with a star topology. The results showed that at a distance of 50 meters, the device could send 250 bytes of data to the server in a time range from 100 to 790 microseconds with the esp-now protocol. Furthermore, the sensor reading error value is in the range of 0% - 4%.... 6 sampai dengan Gambar12 Gambar 6. Pengujian Sensor pH Hasil pengujian sensor pH didapatkan error terkecil 0% dan error terbesar 8. Pengujian Sensor TDSHasil pengujian sensor pH didapatkan error terkecil dan error terbesar 9. Pengujian Sensor Suhu AirHasil pengujian sensor suhu air didapatkan error terkecil dan error terbesar 11 Pengujian Sensor TurbidityHasil pengujian sensor turbidity didapatkan error terkecil 0% dan error terbesar 12. Pengujian Sensor UltrasonicHasil pengujian sensor ultrasonik didapatkan error seluruhnya 0%.Dari data yang disajikan didapatkan error dari pembacaan sensor sistem dengan nilai terkecil 0% dan error terbesar 4%. Hal ini membuktikan bahwa pembacaan sensor pada sistem ini masih dalam batas toleransi[12].2. Pengujian WSN Pengujian WSN seperti yang ditunjukkan pada Gambar 13 dengan node sensor yang memiliki beberapa kondisi dan gateway akan menampilkan data yang dikirimkan oleh node sensor. ... Firmansyah Maulana Sugiartana NursuwarsHaji AripinSalah satu yang harus diperhatikan dalam budidaya udang vannamei adalah kualitas air. Kualitas air ini harus dicek secara berkala karena akan berpengaruh kepada kehidupan udang. Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air tambak udang vannamei adalah keasaman pH, Oksigen terlarut DO, Salinitas TDS, suhu air, ketinggian air, dan kekeruhan air. Data kualitas air tambak udang dapat dikirimkan secara wireless dan sensor dapat disebar keseluruh tambak dengan jenis sensor yang berbeda pada setiap nodenya. Node sensor akan mengirimkan hasil pembacaan dari masing masing sensor yang terpasang ke gateway dan kemudian dikirimkan dan diolah di server. Hal ini memudahkan pemilik tambak dalam mengakses data sensor dikarenakan udang vannamei sensitif terhadap perubahan kualitas air sehingga dengan ini bisa dilakukan tanggapan ketika data kualitas air tambak udang vannamei berubah. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan alat WSN dengan plug dan play sensor. Alat WSN terdiri dari integrasi sensor keasaman pH, Oksigen terlarut DO, Salinitas TDS, suhu air, ketinggian air, dan kekeruhan air Turbidity dengan topologi bintang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada jarak 50 meter alat dapat mengirim data 250 byte ke server dalam rentang waktu dari 100 sampai 790 mikrodetik dengan protokol esp-now. Selanjutnya nilai kesalahan pembacaan sensor dalam rentang 0% - 4%.This article describes the prediction of rotating tool point frequency response functions using receptance coupling substructure analysis RCSA. In this approach, the at-speed spindle-machine dynamics are identified by impact tests of a rotating cylindrical standard artifact. After removing the portion of the artifact beyond the holder flange in simulation, models of arbitrary tool-holder combinations are coupled to the spindle response to predict the speed-dependent tool point frequency response. Given this information, process dynamics predictions for spindles that exhibit dynamic changes with rotating speed are made possible without detailed knowledge of the spindle geometry, assembly tolerances, etc. Experimental results and comparisons with prediction are Berbasis Mikrokontroler Dilengkapi dengan Mode Pengukuran RPM dan KMR AdillahAdillah, R. 2017. Tachometer Berbasis Mikrokontroler Dilengkapi dengan Mode Pengukuran RPM dan KM. Pendeteksian Obstacle dan Furniture Menggunakan Metode E Triangulasi dan Scanning Pada Robot Berkaki Enam yang Diterapkan pada Kontes Robot Pemadam Api IdonesiaA GunawanGunawan, A. 2016. Algoritma Pendeteksian Obstacle dan Furniture Menggunakan Metode E Triangulasi dan Scanning Pada Robot Berkaki Enam yang Diterapkan pada Kontes Robot Pemadam Api Idonesia. Alat Separasi Pada Sampel Fase Suspensi Dalam Kegiatan Praktikum Dan PenelitianR IsmailIsmail, R. 2015. Centrifuge Alat Separasi Pada Sampel Fase Suspensi Dalam Kegiatan Praktikum Dan Penelitian. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 TahunRepublik Menteri KesehatanIndonsiaMenteri Kesehatan Republik Indonsia. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2015 Tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan. Non Contact Berbasis ArduinoS NikmahNikmah, S, M. 2016. Tachometer Non Contact Berbasis Arduino. Kalibrasi Centrifuge Non Contact Berbasis Microcontroller Atmega 8. YogyakartaA PratamaPratama, A, R. 2017. Alat Kalibrasi Centrifuge Non Contact Berbasis Microcontroller Atmega 8. and Implementation of a Digital Tachometer. memoryM M RanaM SahabuddinS MondolRana, M. M., Sahabuddin, M., & Mondol, S. 2016. Design and Implementation of a Digital Tachometer. memory, 2, 3.
Bacajuga: Cara Berkendara Mobil Transmisi Matik yang Benar di Jalan Menanjak. Dengan memanfaatkan engine brake ini, maka bisa menghindari terjadinya panas secara berlebihan pada rem. Pasalnya, jika rem terlalu sering digunakan akan bisa menyebabkan panas berlebih akibatnya rem menjadi tidak berfungsi atau los.
Pada beberapa motor jenis skuter matik injeksi saat ini memang tidak dilengkapi dengan tachometer. Tentunya hal ini membuat banyak bikers yang menanyakan, cara pasang tachometer pada motor injeksi. Sebelum mengetahui cara pasangnya, ada baiknya kamu mengetahui lebih dahulu apa itu tachometer. Tachometer merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kecepatan putaran mesin pada kendaraan bermotor. Selain sebagai penunjuk kecepatan putaran mesin. Tachometer juga berfungsi sebagai acuan pengendara dalam pengendalian transmisi. Sebagai contoh, pada sepeda motor Honda Supra Fit X tertulis data daya maksimum 7,3 PS pada putaran rpm sedangkan torsi maksimum yang dihasilkan adalah 0,74 pada putaran rpm. Data tersebut memberikan informasi, motor tersebut mampu menghasilkan tenaga 7,3 daya kuda pada putaran mesin 8000rpm, sedang torsi maksimal digunakan untuk perpindahan gigi untuk mendapatkan perpindahan gigi yang baik dilakukan pada putaran 6000rpm. Jika perpindahan dilakukan dibawah putaran tersebut akan terjadi penurunan daya pada sepeda motor, sedangkan jika dilakukan diatas putaran tersebut akan terjadi hentakan pada mesin akan menyebabkan mesin cepat aus. Perpindahan gigi yang tidak sesuai dengan putaran torsi maksimal juga akan menyebabkan penggunaan bensin yang berlebih alias boros. Berbeda lagi dengan sepeda motor skuter matik yang mengusung sistem cvt, dimana pada pulley sistem transmisi otomatis telah diatur pada putaran 2000rpm. Untuk saat ini, tachometer sendiri terdiri dari dua model, yakni model analog dan model digital. Tachometer analog terdiri dari jarum yang menunjukkan pembacaan disertai indikator apakah putaran mesin masih dalam taraf aman atau sudah mulai membahayakan. Selain tachometer analog, terdapat pula tachometer digital yang sudah mulai menggantikan jenis analog. Pada tachometer digital, hasil pengukuran langsung disajikan dalam bentuk angka sehingga mempermudah pembacaan. Cukup Sulit Pasang Tachometer di Motor Bebek dan Matik Salah sambung kabel bisa berkaibat fatal, tachometer aftermarket tidak disarankan untuk dipasang Disampaikan oleh Ridwan Prasetyo mekanik dari CNS Motor Sport, sejatinya pemasangan tachometer tambahan tidak diperuntukkan untuk motor dengan sistem injeksi utamanya jenis bebek dan skuter matik. Hal ini dikarenakan aliran kelistrikan sudah diatur sedemikian rupa oleh pabrikan. Maka cara pasang tachometer pada motor injeksi jenis bebek dan matik bisa dikatakan tidak mudah. Tingkat kesulitan ada saat menempatkan atau menyambungkan kabel tachometer tambahan, salah penyambungan bisa menyebabkan kortsleting atau bahkan kerusakan sistem kelistrikan motor. “Kalau motor jenis bebek dan matik, mending jangan pakai aksesoris tambahan gitu deh. Malah bahaya bisa merusak sistem kelistrikan motor,” tukas Ridwan. Ridwan menambahkan, bahwa pada sepeda motor jenis bebek atau skuter matik injeksi sebetulnya tidak memerlukan tachomter seperti motor sport. Kebanyakan pengguna motor bebek dan skuter matik injeksi memasang tachometer hanya sebagai peningkat tampilan motor saja. “Ya kebanyakan sih Cuma buat penambah gaya motor saja,” papar Ridwan. Lain halnya untuk motor jenis sport injeksi yang semula sudah terpasang tachometer RPM. Menurut Ridwan adakalanya pengguna motor ingin merubah gaya panel instrumen motornya dengan aksesoris aftermarket. Cara pasang Tachometer pada motor injeksi jenis sport sedikit lebih mudah karena jalurnya sudah ada, tinggal menyesuaikan dengan kabel saluran bawaan motor. Meski demikian, Ridwan menyarankan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati, sebab salah menyambbungkan kabel bisa berakibat fatal dan malah menyebabkan kerusakan pada sistem kelistrikan motor. “Meski Cuma nyambung kabel aja, cara pasang Tachometer pada motor injeksi jenis sport kelihatannya gampang tapi asal nyambung kabel bisa berakibat fatal. Sistem kelistrikan motor bisa rusak,” tegas Ridwan Dipaparkan oleh Ridwan cara pemasangan tachometer pada motor injeksi jenis sport hanya tinggal menyambungkan kabel pada soket yang sudah ada sebelumnya. Hanya saja kabel tachometer aftermarket harus sesuai dengan jalur tachometer bawaan sebelumnya. Harus benar-benar sesuai dengan jalurnya semisal kabel negatif, kabel positif dan kabel yang ke pulser motor. “Masalahnya kan kita enggak bisa sesuaikan pemasangan kabel dengan menyesuaikan warna kabel. Karena tachometer aftermarket warna kabelnya suka beda sama tachometer bawaan motor. Intinya kita harus hati-hati pemasangannya,” Lebih lanjut, Ridwan menyarankan pemasangan tachometer aftermarket itu dilakukan di bengkel khusus yang ditangani langsung oleh ahlinya. Pentingkah Pasang Tachometer Aftermarket? Jika hanya sebagai aksesoris peningkat gaya baiknya tidak usah dipasang Seperti yang diutarakan oleh Ridwan tadi, pada motor injeksi jenis bebek dan skuter matik sebaiknya tidak perlu memasang aksesoris tambahan ini. Di samping adanya kesulitan pemasangan, biasanya produk tachometer aftermarket tidak sesuai peruntukkannya pada motor injeksi jenis bebek dan skuter matik. “Kalau cuma untuk peningkat penampilan sebaiknya jangan dipasang, dari pada motor malah rusak. Sebaiknya pasang indikator tegangan aki saja, manfaatnya lebih jelas. Kita bisa tahu tegangan daya listrik aki motor kita berapa,” ujar Ridwan. Nah itu tadi ulasan seputar cara pasang tachometer pada motor injeksi. Setelah tahu tingkat kesulitannya, apakah kamu masih mau menggunakan tachometer aftermarket di motor bebek dan matik? Buat kamu yang mau tahu informasi terbaru dan terlengkap seputar dunia otomotif, pantau terus Moladin! Reza Agis Surya Putra Reza merupakan penulis spesialisasi roda dua. Kerap meliput berbagai peluncuran motor baru, serta melakukan review mendalam terhadap produk tersebut 0f5LNSf.
  • fx3tpfb3yo.pages.dev/358
  • fx3tpfb3yo.pages.dev/80
  • fx3tpfb3yo.pages.dev/440
  • fx3tpfb3yo.pages.dev/151
  • fx3tpfb3yo.pages.dev/126
  • fx3tpfb3yo.pages.dev/314
  • fx3tpfb3yo.pages.dev/86
  • fx3tpfb3yo.pages.dev/61
  • cara menggunakan tachometer pada motor